Thursday 26 November 2009

life

tomorrow is Idul Adha, I hope u can be better than tomorrow n can be hajj...

Monday 23 November 2009

hujan

balikpapan hujan mulu, gak ada abiznya...
udah berapa hari hujan eh sekali gak hujan dapet panas , ya Tuhan panasnya gak ketolongan...

maklum z sih udah musim penghujan jd ya gitu deh...

bul shit

my dream, it absolutly bulshit...

Sunday 15 November 2009

poetry to my lovely

Terlukis wajah diingatanku, getar suara terekam syahdu. Gerik lucu dari tingkahmu, membuat diriku bernuansa rindu. Berbicara saja tentang arti setia, walaupun kejujuran dihati tak pernah ada. Apakah warnanya wajah dicerminkan itu, putihkah jawabmu walau ia kelabu… Kasih ku… Terkadang hati sukar dimengerti, antara cinta teman dan kekasih. Keliru mencari jawaban pasti. Kasih ku… Hanya padamu yang ku letakkan, harap cinta dan kepastian ku percaya pada kesetian. Keikhlasan cintamu kurasa, dari sinar mata terjawab segalanya. Kasih ku… Ingin ku salami ke dasar hatiimmu, ingin kuluapkan cintaku padamu. Dikaulah yang satu dihati mu… Menggigil tubuh ini melihat kau bersamanya. Tega membuatku tak berkata, meraung dijiwa, puasku pertahankan. Cintaku sejak dulu tapu sayang sedikit pun tidak menghargai cintamu.

my feel

Sejauh apa kamu mengenal diriku, hingga sejauh mana kamu mengerti akan arti hadirnya aku didunia ini. Apakah hanya sebagai menakin saja? Atau sebagai pajangan dalam rumah? Manusia yang kau keluarkan dari rongga gelap itu, kini telah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang akan memasuki fase-fase menjadi seorang wanita. Bukan bimbingan yang didapat oleh jiwa ini melainkan caci maki hingga hinaan yang mungkin bagimu suatu hal yang biasa kau lakukan. Sebenarnya apa yang harus ku perbuat untuk meredam gelegar murka yang sehari-hari bisa kurasakan itu, banyak orang mengatakan untuk sabar hingga melakukan aksi DIAM. Walau hal-hal tersebut kulakukan apa ada yang bisa kulakukan agar kau mengakui keberadaanku ini. Berdasarkan perasaanku yang sering melihat dirimu selama hidupku ini aku telah mengerti dirimu sepenuhnya dan memahami apa yang kamu inginkan dari hidupmu ini. UANG, UANG, dan UANG yang hanya kau pikirkan tanpa peduli perasaan orang lain jika kamu marah dan menyinggung persoalan UANG. Didalam hatimu cuma menganggap UANG dapat menjamin dirimu. Segala sumpah serapah yang kau berikan dan lontarkan padaku selama ini hanya kusimpan sebagai suatu memori yang dapat mengingatkan diriku akan keberadaan sesosok yang sangat membenci kehadiranku ini, mungkin bukan “benci” yang kau tujukan tapi suatu perasaan kecewa akan diriku yang tidak bisa menjadi sesosok manusia yang engkau inginkan. Mungkin kata maaf tidak cukup sebagai penghapus dosa yang telah aku perbuat dan juga pengampunan darimu akan bisa menjadi penenang keadaan jiwa yang sedang terguncang ini.